Minggu, 20 Mei 2012

Hakikat Sastra

Sastra mendidik seseorang tanpa paksaan dan media untuk mendidik manusia. Di dalam banyak kesempatan banyak pihak yang memandang sastra sebelah mata. Banyak orang mengatakan karya sastra sebagai karya lamunan atau khayalan. Sebenarnya karya sastra merupakan adalah karya intelektual. Maka dari itu karya sastra hanya dapat diciptakan oleh orang-orang yang berintelektual tinggi. Sastra juga diyakini sebagai fungsi hiburan dan edukasi sehingga dapat menjadi media penanaman  nilai-nilai dalam pengembangan hidup seseorang, masyarakat,dan bangsa. Maksud dalam sebagai fungsi edukasi adalah karya sastra memberikan pemikiran yang lebih yang dapat memngembangkan wawasan kepada pembaca. Sementara itu, sastra sebagai hiburan adalah sastra memberikan fungsi penyegaran bagi sang pembaca. Keindahan kata-kata yang terkandung dalam karya sastra diyakini dapat menyegarkan pikiran dan perasaan pembacanya. Oleh karena itu sejalan dengan Horace, menyatakan bahwa sastra memiliki fungsi dulce et utile, yakni fungsi menyenangkan dan berguna. Menyenangkan artinya menghibur (menyegarkan), sedangkan (mendidik) artinya memberikan pencerahan pemikiran bagi pembaca.
Sastra membangun kesadaran yang sudah menjadi keyakinan masyarakat sejak lama. Untuk membangun jiwa yang ulet dan cerdas, contohnya nenek moyang kita mewariskan pemikiran-pemikiran bijaknya melalui karya sastra seperti peribahasa dan pantun. Kita sangat mengenal peribahasa ataupun pantun yang menegmas nasihat-nasihat untuk kehidupan. Tujuannya adalah supaya kita lebih bersemangat dalam mengarungi beratnya kehidupan. Misalnya:
Berakit-rakit dahulu
Berenang-renang kemudian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Semua mengetahui tidak ada keberhasilan yang dapat diraih tanpa adanya pengorbanan. Untuk beketrja keras tentunya harus dibudayakan sejak dini. Nenek moyang kita telah mencontohkan pentingnya kerja keras dalam meraih suatu kesuksesan. Selain itu terdapat pula peribahasa yang dapat kita ambil maknanya. Misalnya “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui” maksudnya sekali beraktivitas beberapa tujuan pual dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar